:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5216651/original/011527700_1747013477-Screenshot_2025-05-12_081528.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan bus shalawat inklusif untuk antar jemput jemaah dari hotel ke Masjidil Haram.
Bus shalawat adalah salah satu layanan transportasi yang disiapkan PPIH bagi jemaah haji selama di Makkah. Bus kuning ini mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram begitu pun sebaliknya dan beroperasi selama 24 jam.
“Di Makkah, kita siapkan bus Shalawat yang akan beroperasi 24 jam untuk mengantar Kemenag dari hotel ke Masjidil Haram,” terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Muchlis M Hanafi di Makkah mengutip keterangan pers.
Dia menambahkan, bus ini didesain ramah bagi jemaah lansia dan penyandang disabilitas.
“Kita siapkan layanan inklusi, dengan hadirkan bus shalawat yang ramah dengan jemaah lansia dan berkebutuhan khusus,” sambungnya.
Menurut Muchlis, setidaknya ada 32 bus shalawat dengan spesifikasi ramah bagi pengguna kursi roda, penyandang disabilitas, dan jemaah berkebutuhan khusus lainnya. Bus didesain khusus dengan low deck yang bisa dilewati kursi roda. Pada bagian dalam juga disediakan tempat khusus untuk menyimpan kursi roda.
“Seluruh armada telah dipasang GPS dan CCTV yang dapat diakses oleh petugas,” sebut Muchlis.
Tak Ada Uang Tips Apalagi Pungutan Liar
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Madinah memberikan pelayanan prioritas kepada jemaah lansia dan penyandang disabilitas
Jemaah haji Indonesia yang tinggal di wilayah Syisah dan Raudhah, akan menggunakan terminal Syib Amir. Sementara, jemaah yang tinggal di wilayah Jarwal, akan menggunakan terminal Jabal Ka’bah. Untuk jemaah yang tinggal di wilayah Misfalah, mereka akan menggunakan terminal Ajyad.
Tahun ini, PPIH bekerja sama dengan lima perusahaan otobus dalam penyiapan layanan bus shalawat. Lima perusahaan itu adalah Abu Sarhad, Dallah, Durrat Al Munawwara, Mawakeb Al Khair, dan Rawahel Al Mashaer.
Kepada jemaah, Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Mujib Roni, mengingatkan bahwa layanan ini sudah termasuk dalam unsur pembiayaan pada Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Para sopir sudah dibayar sehingga jemaah tidak perlu memberikan tips.
“Tidak ada uang tips (baksyis), apalagi pungutan liar,” pungkas Mujib.
… Selengkapnya
No responses yet