:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5030065/original/074732100_1732950202-ciri-ciri-stroke-pada-wajah.jpg)
Liputan6.com, Jakarta Menurut data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk. Stroke juga merupakan salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, yaitu mencapai Rp5,2 triliun pada 2023.
Menurut dr Noviyanti Sp.GK, melansir laman EMC pada Jumat (16/5/2025), stroke tidak lagi dikaitkan dengan penyakit usia tua, tetapi juga dapat menyerang usia yang lebih muda. Kelompok lansia memang masih mendominasi penderita stroke. Namun berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (PUSDATIN) 2018, stroke terjadi pada usia 25-34 tahun sebanyak 2,8 persen, usia 35-44 tahun sebanyak 6,9 persen dan sementara usia 45-54 tahun jumlahnya relatif besar, sebanyak 33,3 persen.
“Stroke adalah penyakit saraf yang disebabkan oleh aliran darah ke otak terganggu akibat sumbatan atau pecahnya pembuluh darah,” jelas doker spesialis gizi klinik yang praktik di RS EMC Cikarang. Penyebabnya beragam, mulai dari penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) hingga pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik), yang keduanya mengakibatkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga menyebabkan kematian sel otak dalam hitungan menit.
Heboh, di media sosial, klaim video yang menyatakan dengan cara menempelkan jari telunjuk dan kelingking dapat mendeteksi penyakit stroke dan asam urat. Benar nggak ya?
Cara Menghindari Stroke Sejak Dini
… Selengkapnya
Mencegah lebih baik daripada mengobati, pepatah ini sangat relevan dengan penyakit stroke. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, risiko terkena stroke dapat diminimalkan. Langkah-langkah pencegahan meliputi perubahan pola makan, olahraga teratur, dan mengelola faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol.
Pola makan sehat sangat penting. Batasi konsumsi karbohidrat dan gula berlebih, karena dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung, yang merupakan faktor risiko stroke. WHO merekomendasikan konsumsi gula tidak lebih dari 10 persen total kalori harian. Prioritaskan konsumsi makanan kaya nutrisi seperti sayur, buah, dan ikan yang kaya omega-3.
“Konsumsi makanan tinggi vitamin C juga dapat mencegah terjadinya stroke. Buah-buahan dan sayuran tinggi vitamin C memiliki efek sebagai antioksidan yang dapat menurunkan kolesterol LDL, menurunkan tekanan darah, mencegah pembentukan plak di pembuluh darah,” jelas Novi.
Olahraga teratur juga berperan besar. Lakukan olahraga minimal 40 menit per hari, 3-4 kali seminggu. Olahraga membantu mengontrol berat badan, tekanan darah, dan kolesterol. Selain itu, hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
Makanan yang Perlu Dikonsumsi untuk Mencegah Stroke
Konsumsi makanan sehat kaya nutrisi merupakan kunci utama dalam mencegah stroke. Ikan kaya omega-3 seperti salmon dan tuna sangat direkomendasikan, karena dapat menurunkan risiko stroke hingga 4 persen. Sayur dan buah juga penting, minimal 400 gram per hari, untuk mendapatkan serat, vitamin, dan antioksidan.
Selain itu, konsumsi cokelat hitam (dark chocolate) dengan kandungan kakao tinggi juga bermanfaat karena kaya antioksidan. Susu rendah lemak dan kopi tanpa gula juga dapat membantu menurunkan risiko stroke. Teh hijau, terutama, memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan dapat menurunkan risiko stroke hingga 36 persen.
Perhatikan juga asupan garam. WHO menganjurkan konsumsi garam tidak lebih dari 5 gram per hari untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Mengurangi asupan garam dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 20 persen. Pilihlah metode pengolahan makanan yang rendah garam untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Mengelola Faktor Risiko Stroke
Beberapa faktor risiko stroke dapat dikendalikan dengan gaya hidup sehat. Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko utama. Pantau tekanan darah secara teratur.
Penyakit jantung, terutama fibrilasi atrium, juga meningkatkan risiko stroke. Konsultasikan dengan dokter untuk perawatan dan pencegahan penyakit jantung. Diabetes juga meningkatkan risiko stroke, oleh karena itu penting untuk mengontrol kadar gula darah.
Kolesterol tinggi juga harus dikontrol. Konsumsi makanan sehat rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta olahraga teratur dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Hindari merokok, karena dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
Kenali Gejala Stroke dan Lakukan Tindakan Segera
Kenali gejala stroke agar dapat bertindak cepat. Gejala stroke dapat muncul tiba-tiba dan bervariasi, seperti kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan bicara, perubahan penglihatan, sakit kepala hebat, dan pusing.
Jika Anda atau orang di sekitar mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi layanan medis darurat. Penanganan stroke yang cepat dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalkan kerusakan otak. Jangan menunda untuk mendapatkan pertolongan medis.
Waktu adalah faktor penting dalam penanganan stroke. Semakin cepat penanganan diberikan, semakin besar peluang untuk meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan. Ingat, bertindak cepat dapat menyelamatkan nyawa.
Tips Tambahan untuk Pencegahan Stroke
- Pertahankan berat badan ideal.
- Kelola stres dengan baik.
- Istirahat cukup.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
No responses yet